PKM Megister Menejemen Unpam Tingkatkan Kemandirian UMKM Desa

 

PKM Megister Menejemen Unpam Tingkatkan Kemandirian UMKM Desa
PKM Megister Menejemen Unpam Tingkatkan Kemandirian UMKM Desa

Tangerang, Tangerangtalk — Mahasiswa Megister Menejemen Universitas Pamulang mengelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di RT 10/14 Kelurahan Bojong Nangka (Bonang), Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Minggu (30/11/2025)

Sebanyak 20 pelaku UMKM  mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mahasiswa Universitas Pamulang pada 

Kegiatan ini mengusung tema “Optimalisasi Pemberdayaan UMKM Desa Melalui Penguatan Sumber Daya Manusia, Literasi Keuangan, dan Pemasaran Digital dalam Meningkatkan Kemandirian Usaha.”

Kegiatan berlangsung interaktif melalui pemaparan materi dan sesi diskusi. Para peserta memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya langsung mengenai permasalahan usaha yang mereka hadapi.

Pada sesi pertama, Bapak Rizal mempertanyakan cara menghitung keuntungan saat menjalankan promosi dengan modal terbatas. “Bagaimana menghitung keuntungan jika kami ingin membuat promosi, sementara modal kami terbatas?” tanyanya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dimas mengatakan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan pelaku UMKM adalah menentukan Harga Pokok Produksi (HPP).

“HPP harus dihitung dulu agar kita tahu batas minimal harga promo,” ujarnya. Ia juga menambahkan strategi subsidi silang dengan menjelaskan bahwa promo bisa diterapkan pada satu produk, sementara produk lainnya dijual dengan harga normal.

Sementara itu, Sayuti menjelaskan pentingnya menghitung harga jual dan memanfaatkan media digital. Ia memaparkan bahwa pelaku UMKM perlu menghitung harga jual berdasarkan HPP dan biaya produksi, memperkirakan jumlah penjualan, serta mengetes beberapa jenis iklan digital untuk mengetahui mana yang paling efektif.

Di sisi lain, Rosid menegaskan bahwa semua biaya sebelum produk jadi harus dimasukkan ke dalam HPP, termasuk “listrik, air, dan kemasan”.

Pertanyaan berikutnya datang dari Ibu Asnah, pelaku usaha dekorasi, yang mengeluhkan sulitnya mencari tenaga kerja berkeahlian khusus. “Bidang dekorasi butuh keterampilan khusus. Bagaimana caranya mencari pekerja yang ahli?” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Cahyo memberikan solusi alternatif. “Tenaga kerja bisa diberdayakan dari anak-anak SMA di sekitar. Mereka bisa dilatih sepulang sekolah,” katanya.

Sedangkan Dimas menyampaikan secara tidak langsung bahwa pelaku UMKM harus berhati-hati dalam menerima pesanan agar tidak melebihi kapasitas produksi, karena hal tersebut dapat menurunkan kepercayaan pelanggan.

Sesi diskusi ditutup dengan pertanyaan dari Ibu Septi mengenai pemahaman literasi digital dan pemasaran digital yang efektif. Ia bertanya, “Apa sebenarnya literasi digital dan bagaimana cara memanfaatkan pemasaran digital dengan baik?”

Rizki menjelaskan bahwa literasi digital adalah kemampuan menggunakan media digital secara cerdas dan bertanggung jawab. Ia mengatakan bahwa pemasaran digital yang efektif harus mengikuti tren serta dilakukan secara konsisten.

Sementara itu, Refka menambahkan bahwa pelaku UMKM tidak boleh menjual terlalu banyak produk sekaligus. “Saat berjualan harus fokus. Kita harus tahu apa yang kita jual,” ujarnya.

Kegiatan PKM ini disambut antusias oleh para peserta. Para mahasiswa Universitas Pamulang berharap materi yang disampaikan dapat memperkuat kemampuan sumber daya manusia UMKM, meningkatkan literasi keuangan, serta memaksimalkan pemasaran digital sehingga pelaku usaha dapat semakin mandiri dalam mengembangkan usahanya.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url