ICMI Usulkan Solusi Kenaikan Biaya Perjalanan Haji
ICMI Usulkan Solusi Kenaikan Biaya Perjalanan Haji. (Dok Republika) |
Jakarta, Tangerangtalk.Online – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengusulkan agar Kementerian Agama (Kemenag) memangkas masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi. Hal ini menanggapi polemik kenaikan biaya perjalanan haji dari Rp 35 juta menjadi Rp 69 juta per jamaah.
"Pengurangan durasi ibadah haji hanya 20-30 hari saja akan memangkas biaya secara signifikan yang harus dibayarkan," ujar Ketua Umum ICMI, Prof. Dr. Arif Satria, dikutip dari Republika.
Prof. Arif, yang juga Rektor IPB, mencontohkan bahwa pelaksanaan haji plus bisa dilakukan hanya dengan durasi 12 hingga 15 hari, dengan hanya mengambil kegiatan inti dan pokok haji saja.
Menurut Arif, yang perlu dikejar adalah penguatan tata kelola yang baik dalam hal transparansi dan akuntabilitas. "Jika memang hal teknis mengalami kenaikan, seperti akomodasi dan transportasi, kita akan memahami. Subsidi yang cukup berat memang perlu dipertimbangkan. Saya yakin jika publik diberikan data faktual, pasti diterima," ujarnya.
Soal kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), Arif setuju untuk meniadakan subsidi demi keberlanjutan penyelenggaraan ibadah haji. Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah berusaha untuk merenegosiasi dengan pihak-pihak terkait agar biaya haji menjadi lebih efisien.
Berdasarkan paparan usulan biaya haji 1444 Hijriyah yang disampaikan Kemenag beberapa waktu lalu, salah satu poin yang tinggi adalah biaya penerbangan. Perhitungan tersebut mencapai Rp 33 juta untuk tiap anggota jamaah.
Arif menilai bahwa angka tersebut relatif mahal jika dibandingkan dengan penerbangan ekonomi biasa. Namun, dia tidak membantah jika ada logika atau perhitungan yang berbeda dengan penggunaan penerbangan biasa.
"Penerbangan biasa, orang ke Jeddah (dari Jakarta) paling sekitar Rp 10-Rp 15 juta. Rp 33 juta ini mahal, karena berangkat penuh pulang kosong. Harga penerbangan ini tinggi untuk mengkover biaya pulang yang kosong tadi," kata Arif. (Sayuti)