Strategi Jitu Mobile Legends: Cara Social Media & Event Marketing Mendorong Pemain untuk Belanja dalam Game
Tangerangtalk - Tahukah kamu kalau Mobile Legends bukan cuma sukses karena gameplay-nya yang seru? Di balik populernya game ini, ada strategi pemasaran digital yang sangat matang. Mulai dari iklan di media sosial hingga event in-game yang bikin pemain ketagihan. Semua ini ternyata berdampak langsung pada keputusan pemain untuk membeli item dalam game.
Sebuah penelitian terbaru dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara mengungkap bagaimana Social Media Marketing (SMM) dan Event Marketing (EM) berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian pemain Mobile Legends di Kota Medan. Penelitian ini diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi Volume 30, No. 1, Maret 2025, oleh M. Ikhwan Syarif, Suhairi, dan Siti Aisyah.
Iklan & Konten Kreator: Senjata Andalan Mobile Legends
Moonton, pengembang Mobile Legends, sangat aktif menggunakan social media marketing seperti iklan video cinematic dan kolaborasi dengan content creator di YouTube dan TikTok. Iklan-iklan ini sering menampilkan hero baru, skin eksklusif, atau promo event yang menggoda pemain untuk top-up dan membeli item.
Dalam penelitian tersebut, SMM terbukti berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, makin menarik konten iklannya, makin besar peluang pemain untuk belanja dalam game. Kolaborasi dengan influencer juga ikut membangun kepercayaan dan loyalitas pemain.
Event In-Game: Strategi yang Bikin Pemain Tak Mau Ketinggalan
Selain iklan, strategi event marketing juga sangat efektif. Mobile Legends rutin menggelar event-event seru seperti ulang tahun game, event musim tertentu, hingga kolaborasi dengan karakter dari anime atau film terkenal.
Event ini biasanya menawarkan hadiah eksklusif dan diskon terbatas waktu, yang menciptakan efek FOMO (Fear of Missing Out). Hasilnya? Banyak pemain rela top-up demi mendapatkan item langka yang hanya tersedia selama event berlangsung.
Penelitian menemukan bahwa event marketing punya pengaruh besar terhadap keputusan pembelian dan juga meningkatkan keterlibatan pemain dengan game.
Customer Engagement: Ternyata Nggak Selalu Berujung pada Pembelian
Yang menarik, penelitian ini juga menunjukkan bahwa meskipun customer engagement—alias keterlibatan pemain dengan konten dan event—meningkat, hal itu tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, meski pemain aktif berinteraksi, mereka belum tentu langsung tergoda untuk beli item.
Faktor utama yang membuat mereka membeli ternyata adalah urgensi dan keunikan dari konten yang ditawarkan—bukan sekadar interaksi atau kedekatan emosional dengan game.
Apa Artinya untuk Industri Game dan Pemasaran Digital?
Temuan dari penelitian ini sangat relevan, bukan cuma untuk industri game, tapi juga untuk strategi digital marketing secara umum. Jika kamu pelaku bisnis digital, ini pelajaran penting:
-
Iklan yang kuat + influencer bisa mendorong pembelian.
-
Event eksklusif dan terbatas waktu menciptakan urgensi yang efektif.
-
Engagement memang penting untuk membangun komunitas, tapi belum tentu langsung konversi ke penjualan.
Jadi, kalau kamu sedang merancang strategi pemasaran digital, coba kombinasikan pendekatan emosional (seperti engagement) dengan penawaran konkret yang mendorong aksi cepat.
Penutup
Mobile Legends menunjukkan bagaimana strategi pemasaran digital bisa sukses besar bila dijalankan secara konsisten dan kreatif. Kolaborasi dengan konten kreator, iklan menarik, dan event seru terbukti ampuh meningkatkan pendapatan game hingga ratusan juta dolar.
Kalau kamu tertarik meniru strategi ini di produk atau bisnis kamu, pastikan kamu punya kombinasi yang tepat antara konten, komunitas, dan konversi.
📚 Sumber Jurnal:
Syarif, M. I., Suhairi, & Aisyah, S. (2025). Pengaruh Social Media Marketing, Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian dengan Customer Engagement. Jurnal Ekonomi, Volume 30, No. 01, Maret 2025, hal. 48–70. DOI: 10.24912/je.v30i1.2935