Ekonomi Banten Melesat, Tapi Masih Rentan: Apa Saja Kunci Pertumbuhannya?

 

Ekonomi Banten Melesat, Tapi Masih Rentan: Apa Saja Kunci Pertumbuhannya?

Tangerangtalk - Provinsi Banten mencatat pertumbuhan ekonomi yang mengesankan selama periode 2020 hingga 2023. Bahkan pertumbuhannya melampaui rata-rata nasional dan wilayah Jawa. Tapi jangan dulu senang — keberlanjutan pertumbuhan ini masih rentan terhadap sejumlah faktor, seperti inflasi dan kemampuan daerah dalam memanfaatkan potensi pembiayaan dan perbankan.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari UIN Banten mengungkapkan bahwa ada tiga motor penggerak utama ekonomi Banten selama tiga tahun terakhir: stabilnya tingkat inflasi, meningkatnya peran perbankan (intermediasi), dan optimalisasi belanja pemerintah daerah (APBD).


🔍 Bagaimana Performa Ekonomi Banten Dibanding Nasional?

Dalam data triwulanan yang dikumpulkan dari 2020–2023, pertumbuhan ekonomi Banten rata-rata mencapai 4,2 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional (3,7 persen) maupun regional Jawa (3,9 persen). Pada tahun 2023 saja, Banten mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 1.017,9 triliun.

Faktor dominan pendukung PDRB Banten:

  • Industri pengolahan: 38,7%

  • Perdagangan: 19,8%

  • Jasa: 18,1%

Sektor industri masih menjadi tulang punggung perekonomian Banten. Namun, sektor perdagangan dan jasa mengalami peningkatan peran dalam beberapa tahun terakhir.


💸 Inflasi Terkendali, Tapi Perlu Diwaspadai

Selama periode pengamatan, rata-rata inflasi di Banten tercatat hanya 0,9% — lebih rendah dibandingkan nasional. Stabilnya inflasi ini dianggap cukup baik karena menjaga daya beli masyarakat. Namun, studi ini juga menunjukkan bahwa setiap kenaikan inflasi justru memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Inflasi memang rendah, tapi tetap harus diawasi. Karena kalau terlalu tinggi, bisa menekan konsumsi rumah tangga dan investasi,” tulis para peneliti.


🏦 Perbankan Aktif Dorong Pertumbuhan

Salah satu penemuan penting dari studi ini adalah peran intermediasi perbankan — yaitu kemampuan bank menyalurkan dana masyarakat (simpanan) ke sektor produktif.

  • Rasio kredit terhadap PDRB (K/PDRB): naik dari 25% ke 29,3%

  • Dana pihak ketiga terhadap PDRB (DPK/PDRB): naik dari 29,4% ke 42,4%

Dengan peningkatan ini, terbukti bahwa semakin besar pembiayaan dari perbankan ke sektor riil, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi.


🏗️ APBD Jadi Motor Penggerak Tambahan

Selain sektor swasta, belanja pemerintah daerah (APBD) juga menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama 2020–2023, rasio belanja APBD terhadap PDRB meningkat dari 4,2% menjadi 8,7%.

Pemerintah daerah yang aktif membelanjakan APBD untuk pembangunan dan pelayanan publik menciptakan efek domino terhadap perekonomian lokal: menciptakan lapangan kerja, meningkatkan konsumsi, hingga menarik investasi.


🔬 Analisis Statistik: Siapa Paling Berpengaruh?

Hasil uji statistik dari penelitian menunjukkan bahwa:

VariabelPengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi
InflasiNegatif dan signifikan
Kredit/PDRBPositif dan signifikan
DPK/PDRBPositif dan signifikan
Belanja APBD/PDRBPositif dan signifikan

Artinya, pertumbuhan ekonomi Banten akan sangat terbantu jika inflasi dijaga tetap rendah, bank lebih aktif menyalurkan kredit, dan pemerintah terus memperluas belanja yang produktif.


📌 Kesimpulan: Stabil Tapi Perlu Strategi Berkelanjutan

Ekonomi Banten memang sedang dalam tren naik. Tapi pertumbuhan ini masih sangat tergantung pada stabilitas faktor-faktor eksternal dan internal.

Peneliti menyarankan agar pemerintah Banten:

  • Memastikan inflasi tetap rendah dan terkendali.

  • Mendorong sektor perbankan untuk lebih agresif dalam menyalurkan kredit ke sektor riil dan UMKM.

  • Mengoptimalkan belanja daerah untuk proyek pembangunan yang berdampak jangka panjang.

  • Menjaga iklim investasi tetap kondusif agar pelaku usaha terus tumbuh.

Dengan strategi yang berkelanjutan dan dukungan kebijakan makro yang tepat, Banten tidak hanya bisa menjaga momentum ekonominya — tapi juga menjadi motor pertumbuhan baru di Indonesia bagian barat.


📚 Sumber:
Gentar, M., Permatasari, I., & Kautsar, W. (2024). Dinamika Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Banten: Analisis Data Triwulanan 2018–2022. Jurnal BECOSS (Business Economic, Communication, and Social Sciences), 6(1), 55–63.
https://doi.org/10.21512/becossjournal.v6i1.10943

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url