Paus Fransiskus Ke Indonesia : Angin Segar Toleransi Indonesia
RICCI OTTO F SINABUTAR_KETUA PERMAHI UNTIRTA |
Opini, Tangerangtalk – 03 September 2024 Paus Fransiskus Menginjakkan kaki di Bumi Pertiwi indonesia, Pemimpin Umat Khatolik sejumlah 1,3 miliar lebih ini datang ke Indonesia dalam rangka melakukan perjalanan apostolik atau perjalanan kerasulan yang bertujuan untuk membawa semangat Perdamaian serta toleransi Umat Beragama.
Tentu kehadiran paus fransiskus ini dapat menadi angin segar bagi kerukunan serta kebebasan beragama dalam mewujudkan negara yang toleransi terhadap keberagaman.
Belakangan ini, Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan, sehingga berbagai tantangan bermunculan seperti, Penodaan ras, budaya, agama, dan pendapat, pemahaman dan pengamalan ajaran keagamaan yang berlebihan, pemahaman yang mengancam dan merusak ikatan kebangsaan, penyebaran disinformasi dan hoaks, rasa intoleran semakin tinggi pada kalangan pemuda saat ini yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang toleransi dan kebebasan.
Dalam pidatonya Mengungkapkan "Dan jika benar kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati," kata Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (05/09).
Pada kunjungan tersebut, Paus Fransiskus juga meninggalkan dua pesan penting bagi masyarakat indonesia “Berkaitan dengan ini saya ingin meninggalkan dua pesan untuk masyarakat Indonesia, selalu tanamkan sikap saling menghargai dan mengasihi satu sama lain agar melindungi diri dari kekerasan hati, fundamentalisme dan ekstrimisme yang selalu berbahaya bagi Indonesia,” dan “Perbedaan ini harus disatukan dan setiap umat beragama harus bekerja sama untuk mengejar suatu tujuan dalam membela martabat manusia dalam memerangi kemiskinan,” Ujar Paus Fransiskus.
Indonesia sebagai negara dengan populasi mayoritas Muslim terbesar di dunia serta keberagaman agama, budaya, dan suku yang luar biasa, memiliki potensi besar untuk menjadi role model perdamaian dan toleransi bagi komunitas internasional. Keberhasilan Pancasila sebagai dasar ideologi negara yang menekankan persatuan dalam keberagaman serta Bhineka Tinggal sebagai simbol persatuan bagi seluruh masyarakat indonesia.