Perkuatan Kapabilitas Talenta Digital: BRI Hadapi Tantangan Digitalisasi

Jakarta, Tangerangtalk.Online - BRI (Bank Rakyat Indonesia) adalah bank yang terus mengembangkan kapabilitas digitalnya untuk menghadapi tantangan digitalisasi. Mereka fokus pada penguatan kapabilitas talenta digital melalui digital talent management.

Mengutip Semartara.News, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menjelaskan bahwa BRI memiliki empat kerangka yang dioptimalkan dalam pengembangan kapabilitas talenta digital. Kamis (18/03/2023)

Pertama, Digital Talent Acquisition, di mana mereka memperkuat proses seleksi untuk memastikan standar kompetensi teknis. 

Kedua, Digital Talent Development, dengan membangun standar kompetensi di bidang IT dan menyediakan platform pembelajaran digital. Ketiga, digital talent strategy, dengan merencanakan talenta digital secara matang dan mengadopsi budaya digital melalui platform kolaborasi terintegrasi. Terakhir, digital talent branding, dengan mengembangkan employee value proposition untuk menarik talenta digital terbaik.

Arga juga menyebutkan bahwa BRI terus memperkuat kompetensi di bidang keamanan cyber (cybersecurity) dan DevSecOps melalui kurikulum teknis dan program pembelajaran berkelanjutan.

Selain itu, Arga menekankan bahwa pengetahuan digitalisasi telah ditanamkan pada seluruh pekerja BRI, mengingat sebagian besar dari mereka adalah generasi milenial yang mudah menerima digitalisasi. BRI telah mempekerjakan sekitar 1.500 Insan BRILiaN (pekerja BRI) di Direktorat Digital dan Teknologi Informasi, dan jumlah ini terus meningkat seiring dengan kebutuhan nasabah.

BRI juga bekerja sama dengan Human Capital (HC) untuk menerapkan perencanaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan transformasi digital. Mereka mencari peran-peran kritikal dan spesialis untuk mendukung transformasi digital, seperti spesialis keamanan cyber (cybersecurity specialist), spesialis blockchain, insinyur cloud, dan spesialis data.

BRI berkomitmen untuk memiliki DNA digital di seluruh talentanya, karena mereka menghadirkan layanan perbankan dalam bentuk dan sarana digital. Biaya tenaga kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan pergerakan tersebut. (Sayuti/PR)