Mengenal Upacara Ceng Beng
KARAWACI, Tangerangtalk.online — Kemarin, Sejumlah umat Budha dan
Konghucu Tangerang melaksanakan upacara Ceng Beng. Upacara ini merupakan bentuk
bakti orang yang masih hidup kepada orang yang sudah meninggal.
Istimewa |
Upacara
ini digelar di kawasan pemakaman Tanah Gocap, Karawaci, Selasa (4/3). Upacara
ini hanya dilaksanakan satu tahun sekali oleh warga Tionghoa. Di kota Tangerang
sendiri banyak warga Tionghoa yang masih melestarikan tradisi ini.
Panitia
persembahan Damai Sari mengatakan, acara tahunan yang diperingati setiap April,
merupakan tradisi Tionghoa. Di mana menurut tradisi Tionghoa, orang akan
beramai-ramai pergi ke tempat pemakaman orang tua atau para leluhurnya untuk
melakukan upacara penghormatan."Biasanya upacara penghormatan ini
dilakukan dengan berbagai jenis, misalnya saja membersihkan kuburan, menebarkan
kertas sampai dengan membakar kertas yang sering dikenal dengan Gincua,"
jelasnya.
Dalam
kesempatan tersebut, panitia telah menyiapkan sejumlah makanan sesaji mulai
dari buah-buahan, ketupat, ayam dan sebagainya. Sebelumnya makanan itu didoakan
terlebih dahulu oleh para romo dan pendeta, tak lama kemudian makanan tersebut
direbut ramai-ramai oleh warga yang telah menunggu sejak pagi hari."Itu
sebagai bentuk keberkahan, semoga semua makhluk hidup berbahagia," kata
Damai
Berdasarkan
Wikipedia, Upacara Festival Ceng Beng dikenal dengan beberapa naman, seperti Qingming
(hanzi tradisional: 清明節; sederhana: 清明节;
pinyin: qīng míng jié) atau Cheng Beng (bahasa Hokkian) adalah ritual tahunan
etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong
Hu Cu
Kegiatan
ini merupakan Festival tradisional Tiongkok dilaksanakan pada hari ke-104
setelah titik balik Matahari di musim dingin (atau hari ke-15 pada hari
persamaan panjang siang dan malam di musim semi), pada umumnya dirayakan pada
tanggal 5 April atau 4 April pada tahun kabisat
Secara
astronomi, dalam terminologi matahari, Festival Qīngmíng dilaksanakan pada hari
pertama dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai Qīngmíng. Nama yang
menandakan waktu untuk orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi
(Tàqīng 踏青,
"menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan kepada orang-orang
untuk berziarah kubur. Hari Festival ini dijadikan hari libur umum di Tiongkok,
begitu juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan.Di Korea, Qīngmíng dikenal dengan
sebutan Hansik.(sayuti/wikipedia)